STRUKTUR DAN FUNGSI PADA TUBUH HEWAN
Tujuan
Praktikum
bertujuan mempelajari macam dan struktur jaringan dasar hewan.
Hasil Pengamatan
Tabel 1 Jaringan dan sel pada hewan
No
|
Literatur
|
1
|
Gambar 1 Tulang Keras
Perbesaran 40 x 10
|
2
|
Gambar 2 Epitel Kubus Selapis
Perbesaran 40 x 10
|
3
|
Gambar 3 Epitel Pipih Selapis
Perbesaran 40 x 10
|
4
|
Gambar 4 Epitel Kolumner katak
Perbesaran 40 x 10
|
5
|
Gambar 5 Darah Tikus
Perbesaran 40 x 10
|
6
|
Gambar 6 Darah Katak
Perbesaran 40 x 10
|
7
|
Gambar 7 Sel Saraf
Perbesaran 40 x 10
|
8
|
Gambar 8 Otot Polos
Perbesaran 40 x 10
|
Pembahasan
Jaringan merupakan
kumpulan dari banyak sel dengan bentuk
dan fungsi yang sama. Jaringan berfungsi menjalankan fungsi tertenttu dalam
tubuh. Struktur tubuh hewan dikelompokkan menjadi empat jaringan dasar yaitu
jaringan epitel , jaringan otot, jaringan ikat, dan jaringan saraf. Jaringan
epitel adalah jaringan yang melapisi permukaan tubuh, organ tubuh atau
permukaan seluruh tubuh hewan. Berdasarkan bentuk dan fungsinya, jaringan
epitel dibedakan menjadi empat yaitu: epitel pipih (bentuk skuammosa), epitel
kubis (bentuk koloid), epitel silindris (bentuk kolumner), dan epitel
transisional (Dellman 2007). Jaringan epitel memiliki fungsi antara lain sebagai
pelindunng jaringan bawahnya;menyekresikan hormone,enzim,susu, dan keringat;
absorbs, ergerakan dan menyerap nutrient (Umar 2011). Jaringan epitel tidak
mengandung pembuluh darah dan dengan demikian dapat dikatakan avaskuler. Lokasi
Epitel pipih selapis dapat ditemukan di pembuluh limfe,endotel, kapsula
glomerulus,alveolus, dan peritonim. Epitel kubus selapis di kelenjar keringat.
Epitel silinder dijumpai di lambung,usus, dan uterus.
Menurut
Kusamawah (2010) sel darah terdiri dari tiga macam, yaitu sel darah merah (eritrisot),
sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit). Eritrosit tidak
memiliki inti dan mengandung Hb yaitu suatu protein yang mengandung senyawa
hemin dan Fe. Leukosit itu sel yang membentuk suatu komponen pada darah.
Leukositt mempunyai inti, namun tidak mempunyai bentuk sel yang tetap dan juga
tidak berwarna. Sel darah pembeku (trombosit) mempunyai bentuk ukuran lebih
kecil daripada eritrosit maupun leukosit dan tidak berinti. Mamalia mempunyai
sel darah merah yang tidak berinti sedangkan sel darah merah pada amfibi
memiliki intis sel (Kusmawati 2010).
Pengamatan
ini menggunakanperbesaran 40 x 10 dengan beberapa awetan, diantaranya
awetan epitel (kolumner,pipih,kubus:
awetan jaringan otot polos,jaringa saraf, jaringan tulang keras, sel darah
tikus, dan sel darah katak. Hasil pengamatan menunjukkan adanya perbedaan
antara jaringan yang satu dengan yang lainnya. Pengamatan pada tulang terdapat
kanal pusat, osteosit, dan kanalikuli. Pengamatan epitel pipih selapis dan
epitel kubus selapis menunjukkan adanya inti.
Simpulan
Jaringan dasar hewan dibedakan menjadi beberapa
jenis, yaitu jaringan ikat, jaringan otot, jaringagn saraf, dan jaringgan
epitel. Jaringan epitel merupakan jaringan dengan struktur lembaran sel-sel
yang saling bersambungan. Ada beberapa
bentuk jaringan epitel yaitu, kolumner, kubus, panjang atau pipih.
Daftar Pustaka
Dellman HD.2007. Struktur jaringan saraf hewan. Jurnal Histiologi Veteriner . 3(1) : 18
– 27.
Gunawan. 2001. Mekanisme dan mekannika pergerakan
otot. Jurnal Integral. 6(2) : 58 –
71.
Kusumawati R.2011. Buku Dasar Struktur Hewan. Makassar (ID): UIN Alaudin press.