bukan aku tidak bersyukur
aku hanya merasa tidak pantas disini dengan kehidupan yang begitu tercukupi
sedangkan merek-mereka berjuang mati-matian untuk memenuhi semua kebutuhanku
dan sekarang salah satu dari mereka ada yang sakit
ini menjadi alasan aku yang semakin kuat untuk meninggalkan semua kemewahan ini
aku yakin I am never alone...
dimanapun nanti yang penting aku bisa bermanfaat nantinya
terutama aku harus mengganti semua uang yan telah ku pakai selama ini
aku hanya ingin melihat mereka bahagia,
melihat mereka bisa berkumpul dalam masa tuanya
karena selama ini mereka selalu terpisahka oleh jarak karena kita terutamana adalah karena aku
aku pergi bukan berarti aku menyerah
aku pergi bukan berarti aku berhenti meraih impianku
Selasa, 29 November 2016
Selasa, 08 November 2016
impian
aku tidak pernah kehilangan harapanku untuk ini
ini iya ini , harapanku tentang masuk ke Teknik Kimia ITB
Bukan berarti aku tidak bersyukur bisa di terima di universitas terbaik bangsa IPB
Aku bersyukur bisa masuk IPB dengan beground KIMIA
Semasa aku SMA , KIMIA adalah mata pelajaran yang tidak sedikit membuat siswa merasa jenuh
tidak dipungkiri aku pun begitu
pernah ketika kelas X aku sangat tertarik dengan KIMIA , entah mengapa ketika kelas XI aku benci banget dengan KIMIA yang kemudian nilai KIMIA yang membuat raportku tidak indah lagi karena tertoreh nilai 78 dan itu adalah satu-satunya dan di tambah lagi nilai praktik KIMIA dapat 6. Ketika itu aku benar-benar muak dengan KIMIA, tetapi entah Guru Tercintaku Mr. Rufian selalu menyuruhku membantu beliau mengoreksi lembar jawaban anak-anak dan yang selalu membuatku mlau ketika beliau mengoreksi lembar jawabanku yang kebanyakan salah. Mungkin ini yang dinamakan takdir ketika aku kelas XII guru KIMIA tetap saja beliau, rasa maluku sudah mencapai titik jenuh dna ketika itu aku memutar otakku untuk menyukai KIMIA kembali dan aku mencoba belajar dengan keras mengenai KIMIA. tidak jarang pula keluargaku di rumah dengan beground pertanian yang sering menguji dan menanyakanku tentang KIMIA, tentang kandungan-kandungan pupuk KIMIA , tentang pestisida, bibit unggul dan lain sebagainya. Dan di tambah lagi begaround orang-orang terdekat bekerja di PT. freeport yang menanyakan tentang peristiwa karbon yang disihir bisa jadi intan. itu membuatku semakin tettarik yang kemudian entah mimpi apa aku bisa mendapatkan nilai 98 berturut-turut selama kelas XII (Alhamdulillah).
dan ketika aku memutusan untuk mengambil TEKNIK KIMIA untuk kuliahku nanti aku memilih kampus ITB pada mulanya aku sangat ingin memasukki IPB , tetapi aku tahu diri , aku tau akan prestasi yang pas-pasan yang aku miliki, aku ingin memilih ITS tetapi ITS terlalu dengan tempat kediamanku. karena aku ingin dari kecilku untuk kuliah yang jauh agar bisa mengenal lebih banyak orang dari banyak kalangan sudut pandangku. Lalu ketika ada tawaran untuk di IPB dan ada jurusan KIMIA dengan beground KIMIA oke aku mencoba mengambil kesempatan itu dan alhamdulillah saat ini aki bisa di ASRAMA PPKU IPB . Tetapi aku benar-benar masih ingin ke TEKKIM ITB, hingga suatu hari aku libur kuliah aku mencoba bermain ke BANDUNG , dan itu kali pertamanya aku kukuhkan dan aku tancapkan bahwa jika sekarang belum pasti suatu hari nanti bisa dan meski aku dari keluarga sederhana tetapi aku yakin aku bisa mendapat gelar S2 dengan beasiswa bahkan S3 (amiinn).
ini iya ini , harapanku tentang masuk ke Teknik Kimia ITB
Bukan berarti aku tidak bersyukur bisa di terima di universitas terbaik bangsa IPB
Aku bersyukur bisa masuk IPB dengan beground KIMIA
Semasa aku SMA , KIMIA adalah mata pelajaran yang tidak sedikit membuat siswa merasa jenuh
tidak dipungkiri aku pun begitu
pernah ketika kelas X aku sangat tertarik dengan KIMIA , entah mengapa ketika kelas XI aku benci banget dengan KIMIA yang kemudian nilai KIMIA yang membuat raportku tidak indah lagi karena tertoreh nilai 78 dan itu adalah satu-satunya dan di tambah lagi nilai praktik KIMIA dapat 6. Ketika itu aku benar-benar muak dengan KIMIA, tetapi entah Guru Tercintaku Mr. Rufian selalu menyuruhku membantu beliau mengoreksi lembar jawaban anak-anak dan yang selalu membuatku mlau ketika beliau mengoreksi lembar jawabanku yang kebanyakan salah. Mungkin ini yang dinamakan takdir ketika aku kelas XII guru KIMIA tetap saja beliau, rasa maluku sudah mencapai titik jenuh dna ketika itu aku memutar otakku untuk menyukai KIMIA kembali dan aku mencoba belajar dengan keras mengenai KIMIA. tidak jarang pula keluargaku di rumah dengan beground pertanian yang sering menguji dan menanyakanku tentang KIMIA, tentang kandungan-kandungan pupuk KIMIA , tentang pestisida, bibit unggul dan lain sebagainya. Dan di tambah lagi begaround orang-orang terdekat bekerja di PT. freeport yang menanyakan tentang peristiwa karbon yang disihir bisa jadi intan. itu membuatku semakin tettarik yang kemudian entah mimpi apa aku bisa mendapatkan nilai 98 berturut-turut selama kelas XII (Alhamdulillah).
dan ketika aku memutusan untuk mengambil TEKNIK KIMIA untuk kuliahku nanti aku memilih kampus ITB pada mulanya aku sangat ingin memasukki IPB , tetapi aku tahu diri , aku tau akan prestasi yang pas-pasan yang aku miliki, aku ingin memilih ITS tetapi ITS terlalu dengan tempat kediamanku. karena aku ingin dari kecilku untuk kuliah yang jauh agar bisa mengenal lebih banyak orang dari banyak kalangan sudut pandangku. Lalu ketika ada tawaran untuk di IPB dan ada jurusan KIMIA dengan beground KIMIA oke aku mencoba mengambil kesempatan itu dan alhamdulillah saat ini aki bisa di ASRAMA PPKU IPB . Tetapi aku benar-benar masih ingin ke TEKKIM ITB, hingga suatu hari aku libur kuliah aku mencoba bermain ke BANDUNG , dan itu kali pertamanya aku kukuhkan dan aku tancapkan bahwa jika sekarang belum pasti suatu hari nanti bisa dan meski aku dari keluarga sederhana tetapi aku yakin aku bisa mendapat gelar S2 dengan beasiswa bahkan S3 (amiinn).
Langganan:
Postingan (Atom)