Masih teringat dengan jelas bagaimana pertama aku mengenalmu. Kamu
pendiam dan sok cuek tetapi seperti memendam banyak talenta dalam dirimu, Iya
benar aku melihatnya. Lalu, kau menjelma menjadi sok asyik dengan teman-temanku
yang lain sejauh pandanganku. Kau berhasil meminta hati mereka dengan baik untuk berteman baik denganmu
tetapi belum dengan ku. Akan tetapi, aku salah beranggapan tentang dirimu yang
sejatinya hatimu begitu tulus selembut sutera yang ku belai indah di tanganku.
Aku masih ingat malam itu, dimana malam itu hati dan pikiranku telah memuncak
pada titik jenuhku. Inginku menangis sejadi-jadinya, inginku luapkan semua
beban pikiran itu karena aku merasa aku sudah cukup lelah untuk bertahan di
tempat itu. Lalu, dengan sendu dan wajah bersahabatmu kau hampiri aku dan
mengajariku akan “PROPOSAL KEHIDUPAN”. Cukup dengan malam itu, kau pun berhasil
meminta hatiku dan mengubah semua cara pandangku 100 % terhadap dirimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar